Jika rasa sesal dalam diriku memiliki nama, itu adalah nama mu.


Untuk melakukan dan mengusahakan yang kamu bisa, 

Untuk terus berusaha memperbaiki diri, dan menjadi versi terbaik dirimu sendiri.


Menurutku, hal itu tidak akan pernah salah atau membuatmu merugi.


Aku merasa, jika apapun yang diberikan Tuhan di dunia ini, aku akan bisa mengatasinya. Meski dalam prosesnya, 

aku menangis, 

gagal,

berontak, 

marah, 

ataupun mengeluh. 


Tapi ada satu hal menurutku paling tidak bisa aku atasi, yakni rasa sesal.


Akan lebih baik bagiku memimpikan untuk menemukan emas di ujung pelangi, dan mengusahakan hal-hal kosong yang tidak mungkin.


Dibanding aku harus menyesal, karena aku telah lalai, terus memberi makan keserahakan ego dan sifat burukku, dan menyepelekan hal-hal yang penting bagiku.


Saat gagal, setelah aku mengusahakan yang terbaik yang aku bisa. Aku akan berserah diri kepada takdir yang diberikan oleh Tuhan. Dengan terus selalu mencoba, selama aku masih memiliki waktu.


Tapi saat aku gagal karena aku sengaja berlaku lalai, maka aku akan terus menyesalinya, dan hidup dengan perasaan takut dan rasa bersalah.


Aku akan terus mencoba mengusahakan yang terbaik yang aku bisa, sambil terus percaya dan menerima takdir, yang dipilihkan Tuhan untukku.




"Aku telah melihat banyak sekali orang-orang yang menyesal tapi mereka tidak sadar. Terus menyalahkan keadaan dan mempertanyakan takdir. Padahal mereka sama sekali tidak mencoba. Sambil terus memilih jalan yang mudah saja.


Padahal, hal-hal yang indah, kadang memiliki jalan yang terjal untuk sampai di sana, sementara dirimu terlalu pengecut untuk itu".


Comments

Popular Posts