MATAHARI

Aku ingin bercerita tentang negriku Negri Matahari 
Negri yang setiap penjurunya Bersinar Keemasan
Aku ingin bicara Tentang negriku 
Negri Matahari Dimana pepohonan tumbuh subur Tercukupi air dan udaranya
Namun disana Ditempat yang terisolasi dari Kehidupan nyata 
Kepulan asap melayang-layang Diudara Segelintir orang orang susah Berdiri tegak dibawahnya 
Udara sampah bau tengik teman keseharianya
•••
Aku Ingin bermimpi Tentang negriku Negri Matahari 
Sawah dan Sayur mayur tumpah , Melimpah Rakyat Kota dan desa berkecukupan anak anak nya generasi berpendidikan
Aku ingin tanyakan Tentang negriku Negri Matahari 
Dimana sombong dan congkak tumbuh sangat pesat Bahkan lebih kejam dibanding matahari itu sendiri
Tapi masih ada disana Diberita yang tayang tadi pagi 
Tentang Saudagar kaya yang bagikan zakat 
Tentang Para lansia yang terinjak Injak Demi selembar - Dua lembar Hijau kebiruan
Para Janda itu Berteriak Nyeri !! 
Teriak Nyeri yang menggugah siapapun yang bernurani 
Berserulah Nyonya !!! 
Suaramu lantang seperti halilintar Tapi tetap tak terdengar jua 
Manusia sekarang sibuk urusi harta benda
•••
Aku sedang bicara Tentang Negri Matahari 
Yang kulihat dari balik jendela kaca Kutelisik dari Bingkai buram televisi hitam
Aku lihat detik demi detik seperti mimpi Aku hanya berharap setelah peperangan tidak ada orang kelaparan
Tapi nyatanya akupun sama Hanya Tempat Sampah belaka 
Akupun diam membiarkan orang orang kelaparan Apakah aku bernurani ?? 
Aku Mungkin sedang memaki diri sendiri
Ini tentang Negriku Negri Matahari 
Yang Ku Gantungkan Doa Dan Harapan Dibalik Bingkai Buram Televisi Hitam
•••
Oleh : Rhainy Akatsuki
13 September 2013

Comments

Popular Posts