PANCAROBA

Seperti bunga kala pancaroba
hilang arah ..
hampir layu ..
ranting nya berdzikir
dengan doa doa yang terbang ke utara

Kau adalah lukisan hati
kau di hargai bagai permata
aku merindukan mu
bibirku berbisik,
bersama doa doa yang terbang ke utara ..

Jika aku adalah air mata
maka kau adalah penyebab aku jatuh
karena aku adalah anak,
maka kau adalah ibu yang membuat aku hidup !

Kini,
detik demi detik ini terberai
Aku masih memunguti perihku
saat banyak orang mengambil tempat dimasa depan

Aku sudah sesak
ku tutupi kebencian dengan rembulan
menutupi kesepian dengan matahari
agar aku terlihat seperti air yang tenang
tapi kini aku telah sampai dibatas

Batas yang membuatku membeku
bibirku kelu,
Ini adalah yang terberat yang pernah menjerat
yang aku lewati sendiri

Kita seperti pancaroba
berputar putar dilangit
Ceritakan pilu dan kepedihan,

Aku diantara pancaroba
yang menebar dingin dan wangi penyakit

Dan
akulah pancaroba
yang tak menentu
yang doanya terbang ke utara ~~

•••

Rhainy Akatsuki.

Baca juga Puisi: Awan dan Langit
Baca juga Puisi: Angkasa Raya
Baca juga Puisi: Januardi