Sebatang Semangat [Trilogi Cerpen]
Sarah Darmawan, tidak tertarik untuk melanjutkan kuliah dijakarta . dia bilang , dia butuh udara segar . tapi dia juga menolak untuk kuliah di U.K bersama kakak nya , Rasya Darmawan dengan alasan akan terlalu jauh dari orang tuanya . dia juga menolak untuk kuliah dibandung dengan alasan yang sama .
Sebagai gantinya dia memilih untuk kuliah dibogor , selain dekat dengan orang tuanya yang tinggal dijakarta , dibogor juga ada Oma nya. dan Sarah bilang udara dibogor cukup sejuk .
Keinginan untuk tinggal bersama Oma nya , terpaksa diurungkanya . karena jarak rumah Oma nya dan kampus nya cukup jauh . akhirnya Sarah memilih untuk tinggal di flat sederhana , yang terdiri dari tiga lantai . flat itu meski tidak terlihat mewah namun asri dan terawat . dan tidak terlalu jauh dari kampusnya . Sarah menempati kamar nomor lima , dilantai tiga . tetangganya adalah kamar nomor enam , yang ditempati gadis yang sebaya denganya bernama Raisha Navis . Raisha atau Isa tidak hanya satu flat dengan Sarah , tapi juga satu kampus .
Baru dua minggu Isa dan Sarah saling mengenal , namun mereka sudah sangat akrab . Sore ini Isa mengajak Sarah jalan-jalan ke Taman Kota . taman ini cukup luas , rindang dan sejuk , banyak warga yang menghabiskan santai sore mereka disini .
Pembicaraan lebih didominasi oleh Isa yang sudah tinggal di Bogor sejak SMA . Sarah terkadang hanya menimpali "oh" , "iya" , atau "benarkah" . sisanya Sarah hanya tersenyum dan mengangguk . akhirnya mereka memilih duduk dibangku taman dipinggir jalan .
"eh ... ra, liat deh cowok dibangku
Itu ... "
Isa menunjuk pria keturunan Chinese yang duduk dibangku taman diseberang sana . Pria itu tampak serius dengan bukunya .
" Iyah, kenapa ? " sahut sarah, saat menemukan objek yang dibicarakan Isa
" dulu , aku pernah nunggu
temen disini , karena buru
buru , aku duduk disamping
dia tapi temen aku gak
dateng - dateng . sampai
akhirnya gerimis , hujan !.
sebelumnya , cowok itu
nyenderin badanya dibangku .
aku kira tidur . pas gerimis
aku bangunin , tapi gak
bangun - bangun ra ... "
Isa mengambil jeda , Sarah tampak serius memperhatikan
" tahu nya ra , dia itu pingsan !
aku panik dan teriak minta
tolong . abis itu dia dibawa
ke Rumah Sakit sama warga "
" terus sa , dia gimana ?? sakit
apa ? "
Kini giliran Sarah yang tampak penasaran
" aku ga tahu sa , abis dia
dibawa kerumah sakit aku ga
tahu lagi gimana . aku juga
sibuk ujian , tiga minggu
kemudian aku kesini ,
eehh ... dianya ga ada .
baru sekarang aku liat lagi ... "
Sarah tampak mengangguk , matanya masih memperhatikan pria tampan nan pucat pasi itu . hatinya bergetar dengan rasa penasaran
" dia baca buku tapi kayaknya
pikiranya dimana tahu yak
sa ... "
" iyah , kayak menanggung
beban beraaaaatt
bangeeettt ... "
Sarah menangguk , belum mengalihkan pandanganya
"oh yah ra , besok aku mudik
kebandung ... aku cuti kuliah
kurang lebih seminggu "
" kok tiba tiba si sa ? "
Sarah cukup kaget , karena Isa tak membicarakan apapun sebelumnya . Namun dara asal bandung itu seolah tak membaca ekspresi kaget Sarah . Isa justru semakin bersemangat menjelaskan
" kakak aku nikahan raaaahh
senin besok ! "
" ooooh selamat yaak . salam
buat kaka dan keluarga kamu
kalo gitu ... "
Akhirnya Sarah hanya bisa tersenyum dan memeluk teman karibnya erat .
•••
Isa sudah pamit kebandung sejak pagi pagi sekali , setelah itu Sarah memutuskan untuk kembali ketempat tidur . kepalanya terasa berat . baru sore harinya sarah merasa lebih baik . dia memutuskan keluar flat dan bersantai ditaman kota yang kemarin didatanginya dengan Isa . Sarah duduk dibangku yang kemarin pula .
Sarah membaca sebuah novel , namun pikiranya terbang entah kemana . dia kembali melirik bangku yang kemarin diduduki pria aneh itu , kosong . Okeee ... kali ini Sarah menyerah . mungkin pria itu tak datang hari ini tapi jujur , dia masih sangat penasaran . dia memilh konsen pada novel yang dibawanya .
namun Sarah menoleh lagi dan senyumnya mengembang melihat pria itu telah datang , meski rasanya agak aneh melihat pria itu datang ditemani seorang wanita paruh baya yang mengenakan seragam staf rumah tangga berwarna biru tua . Sarah tidak mendengar pasti apa yang diibicarakan pria aneh itu dan staf rumah tanggga nya , namun dari gerakan tanganya sarah mengerti pria itu mau , staf rumah tangga nya pergi . dan benar staf rumah tangga itu pun akhirnya pergi .
Sarah menggelengkan kepalanya . dia terus menerus didera rasa penasaran yang membakar hatinya . Sarah kalah , sarah menyerah . dia menutup bukunya , membenarkan sweter yang dipakainya . dia berjalan menuju pria aneh itu .
" hai ... aku Sarah . Sarah
Darmawan . "
ucap Sarah riang , membanting tubuhnya dibangku dan mengulurkan tanganya . Pria itu hanya melirik sinis dan kembali kepada buku bacaanya . masih buku yang sama seperti kemarin .
" Cih , ekspresi wajah sok cool
mirip adegan film !! " .
Decih Sarah dalam hati
" Hei !! aku bicara denganmu !! "
Sarah meninggikan nada bicaranya . pria itu memandang sarah sesaat . sebelum akhirnya kembali kepada bukunya , dan mengatakan namanya pelan
"Dhany Chow"
"hah ?? apa ?? aku tidak
mendengar !"
"DHANY CHOW"
Mendengar nada keras dalam suara dhany , sarah hanya tersenyum .
Dhany kembali hanyut dalam bukunya
"dhany , aku baru pindah kesini
dan teman ku bercerita
tentangmu kemarin . saat dia
mnegajakku kesini . dia bilang
kau selalu sendiri . "
perkataan sarah tidak membuat dhany menoleh .
"kau tahu dhany ? sejak
temanku bercerita tentangmu .
aku sangat penasaran dengan
mu .
sekarang dia sedang
pulang kebandung . dan kalau
dia tahu sekarang aku
mencoba mengajakmu bicara ,
aku yakin dia akan panik "
Dhany masih tidak merespon
"dhany , kau tahu ?! hidup itu
begitu berwarna . tapi jika kau
hanya duduk diam disini dan
setiap hari hanya membaca
buku yang sama , kau telah
merubah warna nya menjadi
abu abu ! "
kali ini sarah berkata dengan nada yang sangat pedih , jemarinya mengusap cover bukunya dan matanya seolah terbang mengelilingi angkasa . awan awan mulai hitam . sebentar lagi hujan .
"KAU INI SIAPA ! DATANG DAN
BANYAK BICARA . GADIS ANEH
!!"
jawaban tiba tiba dhany membuatnya terkejut , terlebih kini dhany lebih terdengar membentak dibanding berbicara . dan sarah . dia kembali hanya tersenyum sebaik yang dia bisa meski sedikit , emosi dhany berkurang melihat gadis aneh itu tersenyum.
"dhany , aku yakin kau itu
orang yang jarang bicara , jadi
apapun itu yang kau katakan
rasanya sangat berharga ... "
baru saja dhany akan membuka mulutnya tiba tiba ada petir . dan spontan , sarah tertawa .
"stop dhany !! jangan bicara
dulu . jika kau memarahiku
akan turun hujan .
ayo ke
cafe seberang jalan , disana
kau bisa memarahiku tanpa
perlu kehujanan "
Sarah bangun dan mengulurkan tanganya kepada dhany . dhany hanya diam , masih larut dengan
argumen-nya tentang gadis aneh yang tiba tiba saja masuk dalam hidupnya
"ayolah dhany , aku tidak kuat
menggendongmu "
Sarah akhirnya memantapkan hati , dia mengamit tangan dhany , dingin. namun hal itu justru membuatnya menggenggam tangan dhany semakin erat .
•••
"aku ingin dua teh madu hangat
dan kentang goren-"
Sarah belum selesai dengan pesananya saat dhany memotong kata katanya
"aku tidak makan kentang
goreng "
Sarah memperhatikan , dan kembali bicara kepada pelayan cafe yang sudah siap siaga mencatat ucapanya
" dua gelas teh madu hangat ,
kentang goreng dan salad
buah "
Pelayan itupun mengangguk pergi .
Dhany terus diam dan pandanganya berlari keluar jendela menikmati hujan yang jatuh diluar sana . sementara didalam sini , Sarah sibuk memandanginya . seolah dhany adalah artis idolanya . dhany mulai gerah dengan tatapan sarah .
" berhenti memandangiku
seperti orang lapar ! "
Sarah sedikit tersentak , namun lagi lagi sarah tersenyum . dhany mengutuk dirinya sendiri yang seolah hanyut dalam senyuman sarah , yang seperti pelangi .
" dhany , kau itu begitu indah .
dengan sedikit tersenyum kau
akan sempurna "
Sarah seperti gadis tolol yang berkata seperti itu sambil terus menjelajahi wajah dhany . dhany hanya mendecih dingin
" dhany , jangan murung . dunia
terlalu indah untuk kau
bersedih "
"kau bicara seolah kau tahu
segalanya . peramal bodoh "
" matamu bicara dhany . meski
aku tidak tahu pasti apa yang
membuatmu sangat tertekan "
Dhany diam , pikiranya kembali ke awang awang .
" aturanya adalah , saat
seseorang bicara dengan mu
Dan kau tidak ingin
menjawabnya itu tidak
masalah , kau tidak perlu
murung seperti itu didepanku "
Ucapan lembut sarah tak membuat dhany berpaling kepadanya .
Seolah merasakan yang dhany rasakan . sarah menonton asap teh madu mereka yang menari - nari diudara . sarah sadar dan terpekik
"dhany , nanti teh mu dingin ! "
dhany menyeruput teh nya , sesekali melirik sarah yang mengunyah kentang gorengnya . salad buahnya hanya masuk beberapa potong saja keperutnya . "gadis pelangi" celetuk dhany dalam hatinya .
"sudah malam , hujan sudah reda
, ayo pulang ." ajak dhany
Sarah menatapnya dengan ekspresi enggan . dhany memanggil pelayan dan meminta bill nya . saat dhany mengeluarkan kartu dari dompetnya Sarah mencegah
" aku saja ! "
" aku tidak suka ditraktir "
Jawab dhany asal
" kau bisa mentraktirku besok "
Sarah mengeluarkan beberap lembar uang dari dompetnya . dhany hanya memicingkan matanya dan menggumam dalam hatinya " besok? ".
dhany dan sarah masih mematung didepan pintu cafe .
" rumah mu jauh ?? " Tanya dhany , sarah menggeleng
" perlu ku antar ? " sarah menggeleng lagi
" oke kalo begitu , hati - hati
dijalan . "
" kamu juga ... " Dhany membalikan badan dan memasukan kedua tanganya kedalam saku blazernya
sarah masih memandang kepergian dhany sebelum akhirnya diapun melangkah pergi , sarah mengeratkan sweter nya . Bogor , sehabis hujan masih ramai .
•••
Sarah berlari kecil menuju bangku yang biasa diduduki dhany , ditanganya sebuah plastik khas sebuah mini market ikut bergerak gerak seiring langkah sarah .
Dhany yang kemarin tidak peduli dengan kedatangan sarah kini mendongakan kepalanya dan tersenyum tips ke arah sarah
" TAAAA DAAAAAA " . Pkik sarah girang , membanting tubuhnya dibangku lagi seperti kemarin . dia mengeluarkan isi kantong plastiknya , dua cup es krim dan sebotol minuman buah segar .
Sarah menyodorkan satu cup es krim kepada dhany namun dhany menggeleng .
" aku tidak makan es krim "
" aahhh ... sudah kuduga "
Sarah mencibir dan mengulurkan botol minuman buah segar itu . dhany menerima dan meminumnya saat itu juga
" kenapa tidak suka es krim
dhany ? " Ucap sarah melahap es krim nya
" tidak sehat "
" tapi dhany lain kali kau
harus mencoba , kau tahu ?
es krim itu mejik ! .
saat kau
memakanya seolah beban
dipundakmu jadi terasa
ringan "
kini giliran dhany yang mencibir
" apapun , asal itu tidak
mengurangi rasa percayamu
kepada tuhan "
" hei ... kau percaya tuhan ? " .
bukanya sarah yang tersentak , justru dhany yang tersentak dengan perkataan sarah
" tentu saja "
" kalau begitu berjanjilah ,
kau jangan sedih lagi .
tuhan menyayangimu
dhany . " dhany tersenyum tipis seolah menganggap ucapan sarah lelucon
" aku emang gak tahu masalah
yang sedang kamu hadapi
dhany , tapi kau harus
semangat ! . lihat ! "
Sarah meletakan es krim nya , dan mengambil kertas bill dari mini market tadi . dia memotong kertas itu dengan tangan nya kemudian menggulungnya jadi seperti korek api sarah mengambil buku yang dibawa dhany , membuka asal .
" lihat , anggap gulungan kertas
ini adlah sebatang korek api
yang menyala , jika dia
diletakan dalam buku ini .
maka buku ini akan terbakar
semua kan . sama seperti
kamu ... " . Sarah mengambil jeda dan memandang dhany lurus lurus
" sekecil apapun semangat
yang kamu miliki akan
berguna jika kau hidupkan
semangatnya seperti sebatang
korek api tadi "
Kali ini dhany beku. sarah mengerti . mungkin dhany tidak suka topik yang dibicarakan sarah
" dhany , kau tidak suka arah
pembicaraan ku yak ? . " dhany diam tak menjawab
" oke , berapa lama kau tinggal
dibogor dhany ?? "
" sudah hampir dua tahun " jawab dhany memainkan botol minumanya
" kalau begitu , ajak aku keliling
bogor !. kalau kau mau aku
akan ambil cuti kuliah
seminggu untuk jalan - jalan "
sarah berkata riang , dhany memicingkan matanya .
" Kau disini untuk kuliah sarah
... " . sarah termenung bukan karena nasihat dhany tentang kuliah nya tapi karena baru kali ini sarah mendengar dhany menyebut namanya
Dhany memandang sarah yang beku sejenak , terlihat wajah sarah lebih putih dari kemarin , bukan putih , tapi pucat .
" ayoolah dhany , jangan
khawatirkan ilmu akademisku
jika kau ajak aku jalan - jalan
aku janji akan meraih IP
tertingi di semester awal nanti"
Sarah kembali kepada sosok riangnya . dhany tampak berfikir
" bagaimana jika dua semester ?? " . Dhany menawar
" DEAL " merekapun berjabat tangan tanda setuju .
Malam ini seperti yang dikatakan sarah kemarin , dhany bisa mentraktirnya hari ini . merekapun kembali ke cafe kemarin . mereka merancang liburanya untuk berkeliling Bogor . dimulai senin besok . dan malam inipun dhany mengantarkan sarah pulang ke flatnya .
•••
Detinasi liburan tambahan bagi sarah dimulai , mereka memulai dari tempat rekreasi terjauh dibogor dan diakhiri tempat terdekat . Mereka mendatangi banyak wisata alam dari wisata paralayang di puncak hingga ke air terjun mereka datangi . dan ini adalah hari terakhir .
Sarah merasakan kondisi badanya semakin lama justru semakin menurun . dia sudah memanggil dokter pribadinya tengah malam buta , untuk memeriksa kesehatanya . tapi sarah menolak dirawat karena ini hari terakhir liburanya dengan dhany dan mereka sudah berjanji akan bertemu pukul sembilan pagi nanti .
Berbagai cara sudah dicoba sarah , dia sudah merendam badanya di air hangat dan memoles make up diwajahnya agar tidak terlihat seperti mayat hidup , sangking pucatnya . tapi tidak berhasil kepalanya sangat - sangat sakit . berbutir butir obat penghilang rasa sakitpun sudah tidak berguna .
Handphonenya berdering nama Isa ada di display . Isa memberi tahukan jika sebentar lagi dia sampai dirumah . Sarah beryukur Isa segera pulang . Sarah dengan susah payah mengetik pesan untuk dhany . memberi tahukan jika ia sedang tidak enak badan , dan memintanya ke flat. menghabiskan sisa liburan mereka diflat saja , sarah juga bilang akan ada Isa yang baru pulang dari bandung , Isa bisa memasak untuk mereka .
pukul sembilan lima belas menit bel flat nya berbunyi , seolah menyeret tubuhnya sendiri sarah beranjak dari tempat tidurnya . dia membuka pintu ada dhany disana , tersenyum cerah dan membawa kantong plastik berisi es krim .
Dhany terkejut melihat keadaan sarah wajahnya seperti mayat kali ini . dan tangan kanan nya terus memegang kepalanya , sarah memaksakan dirinya untuk tersenyum
" terimakasih dhany , sudah dat-"
belum selesai sarah berkata kata , tubuhnya sudah roboh . tak sadarkan diri .
•••
Isa mengulurkan air mineral untuk dhany , dhany menerimanya . wajah riang , senyum cerah saat bersama sarah hilang seketika dari wajah dhany . Isa selalu terngiang cerita sarah jika dia meneleponya , sarah bilang dhany sudah tidak murung lagi . tapi apa yang dilihat Isa , masih dhany yang murung .
Tapi jangankan dhany , hati Isa pun remuk redam . mendengar penjelasan dokter jika sarah sudah berada distadium akhir kangker otak . Dan disini Isa dan dhany duduk didepan ruang ICU , tempat sarah dirawat .
" keluarganya sudah bisa
dihubungi ?" . suara dhany serak
" sudah , mereka terkejut sarah
terkena kangker " . jawaban Isa bagai samurai yang mengiris hatinya .
Bagaimana bisa sakit separah ini keluarganya baru tahu ?
" apa sarah tidak pernah
mengeluh sakit ? " . tanya dhany lagi
" aku baru mengenalnya
kurang lebih sebulan , dia
tidak mengeluh apapun .
tapi
dia bilang , dia memiliki dokter
pribadi " .
jawaban Isa menutup semua rasa penasaran dhany , sarah tahu apa yang dideritanya , tapi sarah tidak mau menyusahkan orang lain , termasuk orang tuanya . dia tidak mau terlihat lemah , itu sebabnya sarah mengajarkan tentang semangat untuk dhany . dhany merasa bodoh , dan pengecut . leukimia yang dideritanya seolah akhir dunia bagi dhany kemanapun dhany dikawal para pelayan nya . tapi sarah ?? . dia sendiri sampai sejauh ini .
" sarah ... aku kini mengerti .
. terimakasih banyak . sekarang
aku ingin kau tetap disini .
dan aku janji jika
nanti , pertemuan kita akan
lebih baik dari sebelumnya dan
sarah ...
kemanapun nanti kau
akan pergi , aku berjanji jika
sebatang semangat yang telah
kau tanamkan dalam diriku , akan
Tumbuh subur dan mengayomi
orang banyak ..."
•••
Rhainy Akatsuki , Januari , 05,2014
[Original By : ♚Rhainy Akatsuki]
"CPOwner"
Comments