Long Time Summer . #1: Teaser


Bayu itu nyebelin , sok cakep , sok paling keren , sok berkuasa . Bayu juga Egois . The-most-perfectionis-man . Dia gak bisa mentoleransi kesalahan orang , salah !! Dia bahkan gak punya rasa toleransi , belas kasihan atau apapunlah ! . Tapi , kayaknya dia beneran cakep , beneran keren , kalo gak mana mungkin cewek cewek antri cuma untuk tanda tangan atau foto bareng . Dan rasanya dia juga emang beneran berkuasa , bahkan akupun juga ada dalam wilayah kekuasan Mr.Bayu Prakoso . Uuuhh Damn  !!
Lamunan Alin tercerai berai , saat seorang pria tampan keluar dari bilik ganti di sebuah butik milik designer kenamaan di Jakarta . Rahang yang meninggi angkuh tidak mengurangi nilai ketampanan nya .
"Aku tidak suka kemeja itu , jeans denim nya terlalu kecil , dan oh ya , aku mau setelan ini "
Bayu memberondong Alin yang masih ternganga dengan ucapanya yang ekstra kilat . Alin tidak bisa menjawab , bahkan tidak berhak menjawab atau mengeluh perlakuan Bayu yang seenaknya melemparkan baju baju yang baru saja di coba oleh nya . Tanpa menunggu reaksi Alin lebih lanjut , Bayu sudah meninggalkan ruangan itu.
Dengan tertatih Alin coba menuruni tangga , sesekali menyingkirkan pakaian yang terbungkus plastik dengan dagu , karena matanya tidak bisa melihat jalanan . Sementara kedua tanganya memeluk erat gumpalan penuh pakaian .
"Maaf Nyonya Evy , Bayu tidak tertarik dengan rancangan Anda . Dia hanya mau stelan tuxedo ini ."
Ucap Alin saat menumpahkan gumpalan pakaian itu di meja resepsionis , dan mengangkat tinggi stelan tuxedo bermotif kotak-kotak berwarna hijau tosca . Membuat Nyonya evy ternganga . Perasaanya memang buruk saat Bayu meninggalkan butiknya tanpa kata , hingga ia harus mempertanyakan hal itu pada pegawainya .
"Dari sekian banyak ? "
Nyonya evy memasang wajah tidak percaya , wajahnya yang memang sudah tertutup make-up semakin merona merah karena rasa marah , bahkan malu . Karena dari sekian rancanganya tidak dihargai . Hatinya seakan diremas remas , reputasinya anjlok dalam waktu satu jam terakhir dan itu dilakukan oleh model ingusan ! . Hey !
"Ya , dia sama sekali tidak menaruh minat , dia melemparkan tiga baju terakhir , dan berkata menyukai tuxedo ini "
Alin bicara dengan polosnya , yang rasanya semakin membuat hati Nyonya Evy kian memanas . Tanpa banyak kata lagi , Alin keluar dari butik yang penuh dengan warna ungu itu . Membiarkan Nyonya Evy memijat pelipisnya yang mendadak terasa nyeri .
Banyak mobil terparkir di sisi jalan kawasan pertokoan elit ini , tapi sejauh matanya mencari , Alin tidak menemukan mobil majikanya . Tempat parkir yang tadinya diisi oleh mobil bayu , kini telah berganti menjadi mobil milik rumah laundry yang terletak disebelah butik Nyonya Evy .
Alin mendecih sebal , mencari ponselnya di tas kecil yang Ia sandangkan di Pundak Kanan . Tanganya yang lain masih memegangi stelan Tuxedo milik Bayu . Terlebih terik matahari pukul sebelas siang di Jakarta bukan cuaca yang bisa menentramkan hati , Alin terpaksa mundur beberapa langkah kebelakang , mencoba berlindung dari panas matahari di bawah atap emperan toko .
"Aku sedang di jalan"
Terdengar suara kaku di telinganya ..
"Kau meninggalkan ku begitu saja bay !! "
Teriak Alin tidak terima
"Kau tahu dengan pasti bahwa aku tidak memperkerjakan orang lelet "
"Kau bilang apa ?! Aku lelet ?! Tidakah kau sadar
bagaimana caramu memperkerjakan ku . Bayu aku bukan mesin
Aku bukan bayangan mu yang bisa secepat kilat menuruti mu ! "
"Kalau begitu , itu tugas mu untuk bisa mengikuti aku . Ingat , usai makan siang
ada acara di Kuningan . Bawa tuxedo itu bersama mu . "
Dan telepon terputus , Alin nyaris menjerit dan membanting telepon genggamnya . Kalau dia tidak lihat bagaimana orang orang berlalu lalang melihat dengan tatapan mencemooh , kalau saja alin tidak ingat bahwa telepon genggamnya baru Ia beli sekitar tiga bulan yang lalu .
Alin merasa menjadi orang tersial didunia . Harus menjadi Asisten Pribadi model yang tidak menyerap pelajaran tentang "Tenggang Rasa" pada masa sekolahnya . Kalimat Bayu terus terngiang ditelinganya , membuatnya semakin frustasi . Emosi di otak depanya mengambil alih , ingin sekali Ia mengubur hidup hidup pria itu .
Alin memberhentikan taksi , sambil mulutnya terus meracau . Tidak hanya emosi , otak kecilnya juga memikirkan tentang balas dendam , mengerjai Bayu , bahkan mengundurkan diri dari pekerjaanya .
Tapi urung , Alin ingat sekolah adik adiknya , ingat harapan orang tua nya . Mendadak Ia merindukan keluarganya di Bandung . Emosi yang tadi menitik berat diotaknya kemudian mengendur . Dia harus bersabar , setidakya hingga si bungsu lulus SMA . Bayu memang menyebalkan , tapi setidaknya dia tidak menganiaya dan membiarkan Alin kelaparan .
•••
Ballroom sebuah hotel megah dikawasan Kuningan Jakarta penuh sesak , banyak tamu yang hadir memilih meninggalkan bangkunya untuk menyaksikan pesona Bayu Prakoso lebih dekat . Bayu hadir sebagai bintang tamu , merangkap pembawa acara . Kini dia sedang di wawancara oleh teman wanitanya yang juga menjadi pembawa acara . Membuat tamu yang hadir antusias , saat wanita bergaun ketat itu menanyakan skandal hubunganya dengan Claura Larasati , Model satu agensi dengan Bayu . Bayu terlihat salah tingkah .
Sementara di samping panggung Alin terlihat bosan . Dan hatinya terus menyangkal jawaban jawaban Bayu "Claura Larasati ? . Bodoh . Bahkan jika bisa Bayu akan membuat garansi kehidupan agar bisa bersama Monica Suhardi" . Atau karena sangking bosanya , Alin mulai menyibukan otaknya dengan berkhayal jika acara undian ini dimenangkan olehnya , dan dia akan membawa pulang sebuah Lamborgini . Menjualnya keesokan harinya , kemudian mengundurkan diri. Hasil penjualan mobil itu bisa ia gunakan untuk asuransi pendidikan kedua adiknya Ikal dan Ari . Dengan itu Ia bisa menikmati hidup damai di Bandung .
Tapi lamunanya kembali buyar , Bayu turun dari panggung , acara itu sedang di ambil alih oleh gerombolan penari yang meliuk liuk disekitar mobil sedan milik Honda . Bahkan Alin tidak tahu , kapan mobil itu sampai di panggung . Alin terlalu fokus pada Lamborgini yang ada di pojokan .
Alin sontak bangun dan memberikan tisu pada Bayu . Bayu hanya mengambil acuh tanpa melirik Alin . Dia langsung berjalan menuju ruang ganti . Alin terus mengikuti Bayu, alin ikut berhenti saat beberapa orang menyapa Bayu dan memberikan pujian atas ketampanan bayu .
Bayu masuk ke ruang ganti yang tersedia khusus untuknya . Beberapa orang yang tadi duduk santai menegang saat bayu datang . Bayu membuka Jas nya dan melempar sembarang arah . Dan tentu saja , Alin memungut Jas itu .
"Kalian bisa pulang sekarang" ucap bayu tanpa ekspresi , menenggak minuman kaleng yang diberikan oleh Alin . Raut wajah Tim stylist Bayu , mencair . Mereka kemudian merapikan alat Make Up dan beberapa Stel Pakaian .
"Jadwal baru akan aku kirim via email secepatnya,  okay , nice hollidays  guys ! "
Ucap Pria cantik yang memiliki gaya mirip Elvis Persley , berambut sebahu berwarna Ungu kelam . Yang kemudian bergabung duduk di Sofa bersama Bayu dan Alin .
"Jangan kirim jadwal pada ku pada hari libur . " tukas Bayu pada Manager nya . Tanpa dengan ekspresi yang sama saat mengambil tisu dari Alin .
"Tentu saja dear  .... aku sudah sangat mengerti kamu sepenuh hati "
Bayu hanya mendecih malas . Managernya , Poolan adalah pemain lama diindustri hiburan, banyak Artis dan Model yang mau membayar mahal kinerja Poolan . Tapi Poolan lebih memilih berkerja dengan Bayu , alasanya satu : Bayu sangat Tampan ,Dan Poolan jatuh cinta pada Pria itu .
•••
Tidak ada hari yang lebih menyenangkan dibanding Jum'at sore bagi Alina Trubus . Hari itu Alin lepas dari jerat Bayu . Dan bisa menikmati hidup sebagai Mahasiswi Sepenuhnya . Di kantin belakang ini , tidak ada yang lebih riuh di banding rombongan gadis yang duduk satu meja dengan Alin , mereka memang berlima , tapi bising seperti ibu ibu Arisan RT O5 .
Kantin ini menyatu dengan halaman belakang kampus yang cukup hijau , dan yang sebagian lagi baru memulai penghijauan . Dari beberapa pohon besar , ada pula pohon pohon yang baru ditanam . Semua Bangku dan meja yang tersedia di kantin ini terbuat dari kayu yang di cat dengan warna coklat gelap .
Musim panas yang panjang di Jakarta membuat langit terlihat sangat biru , dan angin berdesir cukup kencang . Beruntunglah mereka yang menjaga pohon , karena lingkungan mereka akan sejuk disaat seperti ini . Tapi bagi yang lebih suka membangun gedung tinggi , dan menggunakan kendaraan pribadi , mereka nyaris tidak bisa merasakan nikmatnya musim panas . Menyaksikan langit biru dan menghirup udara yang seharusnya sehat . karena mereka hanya akan terkurung dalam gedung mewah dan mengandalkan pendingin ruangan . Tentu tidak ada yang mau , membakar diri mereka ditengah panas matahari yang menyengat .
"Aku akan berjuang untuk mendapatkan beasiswa di Columbia University ! "
Seru Inggrid, ditengah obrolan sore mereka , tentang apa yang akan mereka lakukan setelah selesai S1 . Membuat teman semejanya cukup menganga . Ya , diantara mereka berlima , Inggrid Astuti adalah yang paling pintar .

"Aku , harus bisa menjadi Top Model seperti Aoki Devon ! "
Sambung Sofi , tidak kalah tingginya dengan suara Inggrid . Tapi bagi yang mengenal Sofia Prananta , itu bukan hal yang muluk muluk , karena Musim panas ini dia telah menandatangani kontrak dengan ELLE Magazine .

"Dan , aku mau kamu jadi asisten nya Lin ....  " tambah Sofi memalingkan wajah tirusnya ke Alin . Alin yang sedang meneguk segelas besar teh susu tubruk, tersedak .

"Asisten ! " Ucap Alin dengan nada tidak percaya . Sambil membersihkan sisa sisa minumanya di ujung bibir .
"Aku pikir sudah seharusnya aku naik derajat , masa iya , dengan gelar S1 Ekonomi .
aku masih asisten si ?! "
"Tapi kan Asisten -Top Model- alin , bukan Asisten Model Lokal yang memegang
teguh gaya dan prinsipnya "
"Tetap saja Asisten . Padahal mungkin dengan gelar yang aku miliki
aku sudah bisa bikin perusahaan sendiri , Trubus Corp "
Cetus Alin membuat yang lain terbahak .
"Sepertinya itu akan jadi proyek panjang , tujuh turunan ! "
Timpal Risa .
"Trubus Corp , perusahaan penghasil eceng gondok ! "
Cela Nadin .
"Aku pasti akan bantu promosi di U.S nanti , "
Inggrid tidak mau kalah .
"Okeh , Ucapan kalian adalah doa . Dan jika nanti Trubus Corp perusahaan
penghasil , pelestari budi daya eceng gondok nya berdiri . Dalam rangka Promosi
kalian akan dapat sepaket Eceng Gondok rias untuk kolam hias "
Jawab Alin Bangga .
"Tapi bener apa kata Alin , dengan gelar S1 itu seharusnya kita sudah bisa
berbuat ... " tukas Risa . Arisa Renata
"Ya , jadi Model itu termasuk berbuat kan ? . Yaa ... meski
antara S1 Ekonomi sama Top model itu tidak Sinkron " Jawab Sofie .
"Bukan itu fie , top model itukan seperti -a dream come true- . Berbuat itu
Sesuatu yang bermanfaat untuk orang banyak . Alin kan sudah jelas , membuat Trubus Corp, dan pasti akan menciptakan Lapangan kerja " Jelas Risa .
"Ummm , kalo aku mungkin akan bikin komunitas , pengejar beasiswa!! "
Seru inggrid dengan semangat berapi api . Tapi nyatanya teman teman nya malah bingung dan mengerenyitkan kening mereka
"Bukan hama pemakan rayap kan grid ? "
Tanya Nadin dengan wajah bodohnya .
"Bukaaaannn . Jadi komunitas yang ngejar beasiswa itu konsep nya ya ngejar
beasiswa . Dan kalo mau dapat beasiswa harus pintar kan , nah itu sama
saja mendorong mahasiswa lain untuk rajin belajar ! . Itu bermanfaat kan bagi orang banyakan ? "
"Yah , dapat diterimalah  ....  " jawan alin menimbang nimbang
"Nah , berhubung aku hobi makan , nanti aku puasa jajan deh . Mau nabung
Untuk bikin rumah makan , dan bikin banyak cabang . Rumah makan itu harus
setenar Mc Donalds ! " Sahut Nadine penuh Yakin .
"Dan karena aku hobi baca , aku mau bikin komunitas juga , mendorong anak anak
Mencintai buku , dan menulis buku juga . Dan kebodohan semakin terhentaskan , produksi buku meningkat  ! " kini giliran Risa menyatakan Do Project nya .
"Aku rasanya kurang setuju deh , semakin banyak produksi buku . Semakin
banyak dong , kebutuhan kayu . Hey !! Masa aku sibuk menanam, kamu sibuk nebang !!  " Alin tidak terima dengan gagasan Risa .
"Duh , aku kok masih nemuin sih calon sarjana S1 Norak  !! " teriak Sofie ."Ini jaman Smartphone , orang orang bisa baca ebook !! "
"Terus kamu mau bikin apa fie ? " pertanyaan Nadine Cendrakasih membuat semua mata teman temanya menoleh . Sofie bingungg . Tapi sekejap seolah berlian berkilauan di kepalanya .
"Aku mau bikin Merk baju , desain , produksi , model semuanya harus asli Made In Indonesia . Aku juga bisa jadi Icon untuk Do Project kalian . Agar semakin banyak orang tertarik ikut . Bermanfaat untuk orang banyak kan ? ! "
Kali ini Sofie tersenyum penuh kemenangan . Ya , dia mendapat Project nya .
•••
Sore yang sejuk dibogor , dan jalanan terlihat lengang . Jum'at menjelang maghrib , masih ada sekelompok orang yang mengayuh santai sepeda mereka untuk sekedar jalan jalan . Bayu masih berdiri disamping mobilnya . Menghadap Gedung Apartemen yang menjulang tinggi didepanya . hatinya berdebar , ia berkali kali menarik nafasnya dalam . Padahal ini bukan pertama kalinya Ia akan pergi dengan Monica Suhardi .
Rasanya Ia ingin tertawa bahagia sekali saat Gadis yang bersikukuh di panggil Ikka itu mengajaknya menonton pemutaran film perdananya . Karena pasti, akan banyak wartawan disana , itu tanda jika Ikka tidak keberatan kedekatan mereka diketahui banyak orang . Bayu sendiripun tidak keberatan, profesinya sebagai Model tidak membuatnya sering muncul disaluran televisi lokal . Hingga ia tidak perlu menyamar untuk tampil dikhalayak umum , karena dia tidak cukup terkenal .
Dan kemunculanya nanti ditelevisi lokal , tidak perlu dikhawatirkan . Karena orang orang akan segera melupakanya saat itu juga . Ya , Pikir Bayu yakin .
"Bayu , udah lama nunggu ? "
Suara itu begitu jernih terdengar ditelinga bayu . Mendadak , seluruh tubuhnya terasa dingin . Nafas yang tadi cukup panjang , kini terputus putus . Ikka ada didepanya dengan senyum mengembang seperti mawar yang merekah . Ikka mengenakan gaun berwarna kombinasi putih dan hijau tosca . Angin yang berdesir lembut memainkan ujung gaun dan rambut ikka yang tergerai bebas .
"Lumayan .... " jawab bayu mencoba rileks , meski rasanya Ia ingin berlari , malu bertemu dengan Ikka .

"Ya udah yuk , Premier filmnya masih sekitar empat jam lagi . Kita Dinner dulu . Aku tahu tempat yang asyik disini .... "
"Aku kira artis sibuk seperti kamu gak akan punya waktu untuk dinner , di-tempat-yang -asyik  "  sahut Bayu , sambil membuka Mobil Sedan mewah berwarna Putih mengkilatnya untuk Ikka .
"Tidak juga , aku punya cukup waktu untuk jalan-jalan ... ya aku cukup sering mengelilingi bogor . Kota ini tenang , dan aku menemukan tempat itu . Kebetulan musim panas , langit akan bersih malam ini dan bintang akan terlihat jelas . Kita akan menikmatinya dengan duduk bebas di lantai ! "  Ikka sangat bersemangat mengajak Bayu kesana .
"Duduk bebas?  Dilantai ?? " Bayu menghidupkan mobilnya
"Ya , itu salah satu tempat favorite ku . Dan terimakasih ya Bayu . Mau menemani aku  "
Ikka senyum dengan sangat lembut , darah bayu kembali berdesir . Gadis ini benar  benar membuatnya salah tingkah . Ya , Bayu sadar , tidak mungkin hanya dia yang jatuh cinta pada Monica Suhardi , Gadis Blasteran Inggris itu . Banyak anak pengusaha kaya yang mencoba meminang Ikka , tapi Ikka menolak dengan Alasan Karir nya . Alasan Bayu jatuh cinta pada Ikka pun sama dengan alasan banyak pria : Cantik . Dan mungkin saja alasan yang digunakan Ikka menolak banyak orang , adalah alasan yang sama akan digunakan untuk menyakiti Bayu
•••
[OriginalBy : ♚ Rhainy Akatsuki]

Comments

Popular Posts