Jadilah sedikit lebih ... "Bahagia"


Foto pribadi

Aku cukup banyak menghadapi banyak orang. Aku bekerja sebagai buruh, itu kenapa aku banyak berinteraksi dengan banyak orang.

Manusia memang memiliki sifat dan penentuan sikap yang berbeda, tapi lebih banyak dari mereka yang, memiliki satu problem yang sama. Yang menurutku, kurang Bahagia.

Kebanyakan dari mereka suka mengeluh, dan menyalahkan. Kadang, aku penasaran ... Kamu, aku sebut saja kamu, kamu bercermin  dengan cermin apa?. Cermin Ravenna yang Ajaib saja, bisa jujur lho ... Bahwa ada yang lebih cantik dari Ravenna, tapi cermin kamu yang cermin biasa, yang jelas tidak bisa bicara apalagi berbohong, kenapa tidak bisa memperlihatkan hal yang sebenarnya ?. Tunggu ... Atau kamu yang tidak bisa melihat, atau tidak mau melihatnya?

Menurutku, salah satu cara untuk merasa lega dan sedikit lebih bahagia, adalah dengan menerima. Kamu ga lelah, terus marah, tidak terima, sirik, menyalahkan ... Itu menguras hati. Itu melelahkan. Hal itu terjadi tanpa kita sadari, atau karena kita terbiasa.

Padahal dengan menerima, kita bisa jauh lebih tenang. Menerima orang memiliki barang baru, menerima kesalahan orang yang tidak sengaja, menerima perlakuan orang yang sombong. Ah ... Pembicaraan ini akan panjang. Aku tidak tahu mulai dari mana, aku akan membahas satu persatu mungkin, nanti. Karena akupun masih terlalu dini untuk menjabarkannya, aku baru saja belajar menerima dan menjadi sedikit lebih bahagia.

Bahagia ... Tanpa marah,resah atau sirik kepada orang lain. Itu bukan berarti kamu bodoh, atau takut. Tapi karena kamu malu, dan dirimu terlalu berharga untuk memiliki sifat yang buruk.

Bahagia ... Tanpa perlu resah orang merendahkan mu, karena kamu tahu pemikiran mereka salah. Karena faktanya, kamu sedang memupuk diri untuk menjadi semakin tinggi. Semakin tinggi dari mereka, tapi kamu jelas tidak sombong seperti mereka 'kaaan? :)

Lawan mereka dengan kebaikan ... Hal yang paling menyakitkan bagi orang sombong atau jahat adalah kebaikan kita. Itu akan lebih membuat mereka sakit hati dan malu tiada terkira saat kita berbuat baik kepada mereka, atau bahkan menolong mereka.

Kamu tidak perlu heran,
Apalagi resah terhadap dirimu, teruslah berbuat baik. Dan menilai orang menggunakan logika, jangan hanya menilai orang terhadap apa yang kita suka dan tidak suka. Lebih baik lagi, jika bisa diam dan mengamati, tanpa banyak bicara terus berbuat baik.

Karena banyak, begitu banyak orang yang menutup mata, meski mereka dapat melihat.
Banyak,
Banyak orang memiliki kepala, tetapi lebih banyak menggunakan hati untuk menentukan sikap dan menilai orang lain
Padahal otak dikepala dapat menilai dengan logis, sedangkan hati hanya memihak pada apa yang kita senangi.
Tidak peduli salah atau benar.
Dan banyak,
Masih banyak orang yang diambil kebebasannya, hidupnya bahkan dihukum mati, tanpa tahu salah mereka.
Banyak.

Itulah perbedaan kamu dengan mereka. Mereka yang selalu merasa tinggi, tapi jelas banyak yang lebih tinggi.

Itulah perbedaan kamu dengan mereka. Mereka yang semena-mena dan menjalani hidupnya sembarangan, tapi kamu jelas terlalu berharga untuk berbuat buruk.

Cobalah perlahan-lahan untuk menerima ... Awalnya sifat sombong, rasa dengki dan marahmu akan meronta. Sifat-sifat buruk itu tidak terima, apinya kau guyur air dingin. Tapi lambat laut, dengan sabar dan rendah hati ... Sifat-sifat buruk itu akan mencair dan jinak.

Hingga kamu tak perlu lagi, membuang waktu ... Karena kini waktumu lebih banyak untuk bahagia.

Ingat, kamu tidak pemarah
Kamu tidak lebih tinggi dan pintar
Kamu sangat berharga
Dan kamu bahagia.

Re

Comments

Popular Posts