Angin Berdesau [Dwilogi Puisi Bagian I]

Dwilogi Puisi Angin berdesau, Hujan Lebat - its rerain
Ilustrasi pribadi


Jika aku masih memilikinya beri aku kesempatan,
Aku ingin bicara
Aku ingin bercerita
Tentang dulu dan kemarin
Akan ku tunjukkan jalan hingga aku sampai pada sekarang.

Uh!
Angin berdesau … hujan lebat
Tetes tetesnya sampai ke lantai hati
Membuatnya basah
basah lagi...

Ini belum selesai
Aku percaya ini masih belum selesai
Masih ada sepetak labirin yang penuh teka teki
Masih ada segumpal darah menunggu pecah
Ya, darah !
Jangankan darah, kau minta hatipun akan aku cabut dari dadaku

Ah itu dulu,
Sebelum aku sampai pada sekarang
Saat bunga bunga mekar menebar wangi
Dan rumput rumput hijau mengandung embun
Sekarang angin berdesau mengancam, hujan lebat menjadi pengecut

Aku ingin bertemu
Lantas biarkan aku banyak bicara
Mengorek semua yang bersarang di dada hingga berkarat
Aku sangat menantinya
Menanti saat ini tiba
Aku percaya,
Ya
Aku percaya,

Dan jika masa itu tiba
Maka kau tidak boleh meminta apalagi memaksa
Jangan memotong kalimatku, dengarkan saja
Akan aku bacakan semua sajak yang pernah aku tulis
Dengan cinta
Dengan duka
Dengan rindu
Hingga air mata

Kau perlu tahu, kau perlu tahu.
Yang karena kamu aku menahan kesakitanku
Siang malam berlalu seperti jeritan
Kau perlu tahu
Lalu akan ku biarkan kau menunjuk-nunjuk aku
Tumpahkan segala kotoran dikepalaku

Aku akan berjalan menyusuri desa dan membiarkan mereka mencium busuknya
Ya akan kubiarkan mereka
Dan saat malam jatuh menenggelamkan kita
Tak ada angin
Tak ada hujan
Maka aku dalam ketakutan
Genggamlah tanganku meski terpaksa
Mungkin itu bisa membuatmu merasakan apa yang tak kau lihat
Memahami apa yang tak kau pelajari

Tetapi jangan tanyakan kenapa tanganku terus mengepal
Kau ingin membukanya
Kau tak bisa
Aku tak ingin membukanya
Karena itu hal terakhir yang aku miliki tentangmu
Yang berarti hanya akan terbuka saat akupun telah berakhir

Lantas, kau akan percaya
Maukah kau percaya?
Aku punya kenangan
Aku punya cinta

________________________________
Dalam kesepian, November 4, 2015
Dwilogi Puisi Angin Berdesau, Hujan Lebat [Bagian 1]

Rerain

Comments

Popular Posts