Hingga Habis

image


Kau selalu pergi dan datang.
Seperti anak-anak yang belum bisa membuat keputusan.
Tapi saat kedua musim hujan itu telah berlalu, aku sadar kau mungkin tak akan datang lagi


.
.
.
.
.

Kau datang tanpa hadiah
dan pergi tanpa meninggalkan janji
Tapi setiap kali langkah terakhirmu melewati pintu ini,
Maka aku akan berdiri disana dan menunggu.
Tak peduli berapa lama kau pergi
Kau akan datang lagi.


Kau terbiasa datang dan pergi
Seperti ombak menyentuh telapak kaki.
Tapi aku tak keberatan, kau hanya
belum menentukan pilihan.
Dimana kau benar-benar akan tinggal.
Cinta ini telah membuat hati begitu lemah.
Membiarkan kau menanam luka dan aku memetiknya.


Banyak waktu telah ku habiskan hanya untuk menunggu.
Berharap saat kau pergi, ada rindu yang memanggilmu kembali.
Cinta ini telah menghabiskan banyak waktuku,
tapi aku masih saja tidak peduli.


Hingga waktu ku akan segera habis
Tapi aku masih saja memikirkanmu
Ini bukan cinta, ini gila
Telah ku habiskan waktu dengan sia-sia.
Tapi aku tidak juga peduli.

Hingga habis ...
Dua musim hujan telah berlalu.
Aku biasanya kuat menunggu lebih dari itu.
Tapi kini, bukan cintaku yang habis tapi waktu ku yang telah habis.


Ini hari pertama musim panas,
Hari terakhir dimana dapat ku lihat sisa hujan berkilau terkena sinar mentari.
Andai saja aku dapat melihatmu,
Sekali saja, anda saja aku dapat mendengar mu.
Dimana saja kau selama ini ?
Kau baik-baik saja?
Apa kau sudah memutusan untuk tinggal?
Maafkan aku, karena aku tak lagi disini.

.
.
.
.

Terang,
Jika kau telah memutuskan padahal aku sudah tidak disini
Sebaiknya kau merasakan,
Bagaimana kesepian dan rindu itu begitu menyiksa
Tapi sebentar saja,
Setelah itu, pergilah ...
Carilah rumah untuk kau merasa tenang dan bahagia
Dan jangan pernah kesepian lagi.

Habis.

Comments

Popular Posts