Sebelum Tumbuh

Sebelum Tumbuh

Haruskah aku bercerita?

Meski dalam hening ini tak ada yang mendengar

Atau, haruskah aku lepaskan?

Biar luruh... lebur sepenuhnya

Karena kini rasanya semakin berat saja

Saat terakhir ku lihat matamu

Aku mencari sesuatu disana

Meski entah, waktu begitu sempit

Apa yang harus aku lakukan lebih dulu?

Mencari sisa cintamu atau mengumpulkan kenanganku?

Bukan hanya air mata yang jatuh

Seandainya aku menutup mata, meski hanya sekejap

Aku terus berusaha untuk mempercayainya

Pada hatimu

Pada langkah kakimu yang tak pernah meragu

Berharap cinta itu dapat tumbuh, mekar dan harum semerbak

Hingga kau dapat menciumnya

Mungkin dengan begitu kau ingin tinggal

Mungkin dengan begitu kau . . . 

Jangankan berdiri,

Kini bernafaspun rasanya sakit

Ada luka dalam hatiku

Karena cinta yang tumbuh disana

Kau rampas dengan paksa

Kau pergi menimbulkan banyak kekacauan

Rindu yang menangis,

Juga hati yang memar

Terlalu banyak hal harus aku hadapi

Mana yang lebih dulu?

Kini hatiku kering sampai ke buku-buku jemariku

Ngilu menjulur sampai ke mataku

Hingga kapan pun air mata siap untuk jatuh

Apa kau menikmatinya? 

Kesedihan ini,

Saat kau tinggalkan aku sendirian di belakang

Kau pergi membawa cinta yang bahkan Ia belum sempat untuk tumbuh